Halaman

Sabtu, 28 April 2018

ANANIYAH, PUTUS ASA, GHADAB, DAN TAMAK




A.    Ananiyah
Ananiyah disebut juga egois, yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Ananiyah termasuk penyakit hati apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong, kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki. Sifat ananiyah akan mendatangkan bahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain. Adapun dampak yang ditimbulkan dari perilaku ananiyah yaitu:
1)      Menimbulkan kekecewaan orang lain.
2)      Merusak hubungan persaudaraan.
3)      Memutuskan hubungan silaturahim.
4)      Dijauhi dalam pergaulan dan dikucilkan oleh orang lain.
5)      Kaku dalam pergaulan, sehingga sulit mencapai ketentraman hidup bersama.
6)      Menimbulkan kebencian, pertengkaran, dan permusuhan.
7)      Sulit menerima petunjuk kebenaran, karena merasa dirinya adalah yang paling benar.
8)      Berdosa kepada Allah, karena Islam melarang sifat ananiyah.
B.       Putus Asa
Putus Asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak akan mampu dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan seseorang tersebut tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa yang diinginkan. Sebenarnya penyebab putus asa bukan hanya berasal dari persoalan yang dihadapi semata-mata, melainkan cara menyikapi persoalan tersebut. Adapun dampak negatif putus asa antara lain:
1.    Merugikan diri sendiri karena membuang waktu, energi dan potensi yang dimiliki.
2.    Susah untuk mencapai kemajuan karena tidak berani berbuat dan khawatir menanggung kegagalan lagi.
Putus asa biasanya diikuti dengan sikap masa bodoh, tidak mau lagi berusaha. Islam mendidik umatnya agar tidak putus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana firman Allah, sebagai berikut:
Adapun ciri-ciri orang yang putus asa:
1)      Bermalas-malasan setelah mengalami kegagalan dalam suatu usaha.
2)      Tidak bersemangat untuk meneruskan usahanya yang gagal.
3)      Tampak murung dan tidak memiliki gairah untuk berusaha lagi.
4)      Mudah terpancing emosinya sehingga cepat marah walaupun dengan sebab yang kecil saja.
Setiap orang Islam harus menghindari diri dari sifat putus asa. Cara untuk menghindari diri dari sifat putus asa, antara lain:
1.      Merenungi segala kegagalan yang dialami orang lain sehingga dapat memperoleh perbandingan dari pengalaman pahit orang lain.
2.      Selalu yakin bahwa Allah akan memberi jalan keluar atas persoalan yang dihadapi apabila dirinya dekat dengan Allah.
C.      Gadhab
Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu bersumber dari setan Seseorang yang sedang marah memiliki kecenderungan tidak dapat mengontrol dirinya. Untuk itulah, sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan diri agar tidak mudah marah. Orang yang dapat menahan amarah merupakan salah satu ciri orang yang bertaqwa.
Akibat buruk dari sikap marah, antara lain :
1.             Tidak dapat berpikir tenang dalam menghadapi permasalahan.
2.             Tidak dapat menyelesaikan permasalahan secara baik berdasarkan pertimbangan pikiran sehat.
3.             Jika sering terjadi, dapat menimbulkan tekanan darah tinggi yang membahayakan kesehatan jasmani dan rohani.
4.             Sikap gadhab dapat menimbulkan kekecewaan atau sakit hati orang lain.
5.             Dapat menimbulkan kerugian materi, jika disertai perbuatan anarkis.
Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa harus berusaha menghindari marah yang berlebihan, dengan berlatih kesabaran. Hati yang sabar akan membawa seseorang untuk berpikir secara hemat dalam menghadapi suatu permasalahan.


D.      Tamak
Secara bahasa, tamak berarti rakus hatinya. Sedangkan menurut istilah, tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan dosa besar.
            Tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina. Orang yang tamak senantiasa lapar dan dahaga kehidupan dunia. Makin banyak yang diperoleh dan menjadi miliknya, semakin terasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Jadi, mereka sebenarnya tidak dapat menikmati kebaikan dari apa yang dimiliki, tetapi sebaliknya menjadi satu beban hidup.sifat tamak ini akan menjerumuskannya kedalam bahaya riya’ serta akan mencabut kemanisan beribadah kepada Allah.



 

 RANGKUMAN

1.      Ananiyah disebut juga egois, yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Ananiyah termasuk penyakit hati apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong, kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki.
2.    Putus Asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak akan mampu dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan seseorang tersebut tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa yang diinginkan. Sebenarnya penyebab putus asa bukan hanya berasal dari persoalan yang dihadapi semata-mata, melainkan cara menyikapi persoalan tersebut.
3.      Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu bersumber dari setan. Seseorang yang sedang marah memiliki kecenderungan tidak dapat mengontrol dirinya. Untuk itulah, sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan diri agar tidak mudah marah. Orang yang dapat menahan amarah merupakan salah satu ciri orang yang bertaqwa.
4.      Tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina. Sifat ini digambarkan seperti orang haus yang hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya. Maksudnya, bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang lebih banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar