Halaman

Tampilkan postingan dengan label BAB 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BAB 2. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 April 2018

TAWAKAL, IKHTIAR, SABAR, SYUKUR, DAN QONA'AH



A.    Tawakal
Tawakal berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah, tujuannya untuk mendapat kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan. Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena rasa sadar bahwa keberhasilan itu didapatkan atas izin dan kehendak Allah. Dan jika seseorang yang mempunyai sifat tawakal mengalami sebuah kegagalan maka mereka akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena menyadari bahwa segala keputusan Allah pasti yang terbaik. Sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari dicapai dengan motivasi sebagai berikut:
1)                            Yakin bahwa Allah sebagai penguasa alam semesta.
2)                            Tahu keutamaan dari sikap tawakal.
3)                            Menyadari bahwa manusia banyak kekurangan.
Tawakal terbaik adalah seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim ketika dibakar oleh api Namrudz, Nabi Ibrahim saat itu berdzikir “hasbiya Allahu wa ni’mal wakil” artinya: cukup untukku Allah saja. Dia penolong Terbaik. Imbasnya, Allah menolong secara langsung Nabi Ibrahim dengan berfirman pada api itu: “Wahai api, jadilah dingin, dan selamatkanlah Ibrahim”. sebagaimana firman-Nya dalam Qs.Al-Anbiya: 69
B.     Ikhtiar
Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah, ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Dengan kata lain, ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apalagi lari dari kenyataan. Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat kemampuannya. Setelah seseorang berikhtiar maka seseorang harus menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Contoh-contoh ikhtiar: belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang baik, seorang ayah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dsb.
Hikmah tawakal dan ikhtiar:
1)     Menghilangkan rasa malas, murung dan keluh kesah.
2)    Menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Karena setiap dari satu usaha dapat menumbuhkan sejuta harapan, dan dengan banyak berusaha maka akan semakin banyak harapan.
3)    Meningkatkan derajat kita dihadapan manusia dan Allah.

C.    Sabar
Dari segi bahasa, sabar berarti menahan, mencegah atau tabah.sedangkan dari segi istilah, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertakwa, sabar merupakan ikatan yang tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya. Sifat yang paling dilarang oleh Allah adalah sifat lemah dan juga bersedih hati, oleh karena itu sifat tersebut mempunyai arti tidak sabar, sebab sifat itu sangat dilarang oleh Allah. Sabar berarti berhati lapang kuat menderita berbagai cobaan hidup, namun tidak berarti mudah patah dan kehilangan pengharapan.

D.    Syukur
Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal. Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya. Sedangkan secara istilah, syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah serta beramar makruf nahi mungkar.
Bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1)       Bersyukur dengan lisan, maksudnya ialah mengucapkan “Alhamdulillah”.
2)       Bersyukur dengan hati, yaitu: menggunakan segala nikmat di jalan Allah.
3)    Bersyukur dengan badan, yakni bersikap selalu sepakat serta melayani (mengabdi) kepada Allah.

E.     Qana’ah
Qana’ah ialah menerima keputusan Allah dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah., serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Qana’ah juga dapat diartikan merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan jauh dari sifat serakah atau tamak. Qana’ah bukan berarti diam berpangku tangan dan bermalas-malasan tidak mau meningkatkan kesejahteraan hidup tapi sesungguhnya orang Qana’ah ialah orang yang sangat kuat dan bersahaja dan apabila menemui kegagalan, orang terebut selalu sabar dan husnuzhan dengan keputusan Allah.
Contoh yang mencerminkan sifat qana’ah adalah sebagai berikut:
1)    Menerima dengan ikhlas setiap rejeki yang diberikan Allah.
2)    Senantiasa berpikir positif menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari Allah.
3)    Bekerja keras dan tetap optimis.
4)    Tidak berlebih-lebihan artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
Adapun hikmah dari sabar, syukur, dan qana’ah :
1.  Syukur dan sabar adalah kunci bagi meningkatnya keimanan kepada Allah dalam diri seseorang. Bersikap menyerahkan segala sesuatu dan merasa ridha pada ketentuan Allah, baik kenikmatan maupun ujian.
2.  Syukur dan sabar juga merupakan sarana meningkatkan kualitas diri agar lebih berharga dalam pandangan Allah. Seseorang yang pandai bersyukur akan senantiasa bertahtakan kesabaran meski berada dalam ujian penderitaan.
3.  Qana’ah adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup, karena orang yang berlaku qana’ah selalu berpikir positif dalam menerima cobaan dan ujian dari Allah, dan selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik di mata Allah.




 

 RANGKUMAN

  1. Tawakal berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah, tujuannya untuk mendapat kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan. Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena rasa sadar bahwa keberhasilan itu didapatkan atas izin dan kehendak Allah. Dan jika seseorang yang mempunyai sifat tawakal mengalami sebuah kegagalan maka mereka akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena menyadari bahwa segala keputusan Allah pasti yang terbaik.
  2. Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah, ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Dengan kata lain, ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apalagi lari dari kenyataan. Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat kemampuannya.
  3. Sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertakwa, sabar merupakan ikatan yang tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya.
  4. Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal. Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya. Sedangkan secara istilah, syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah serta beramar makruf nahi mungkar.
  5. Qana’ah ialah menerima keputusan Allah dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah., serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Qana’ah juga dapat diartikan merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan jauh dari sifat serakah atau tamak.