A.
Amati Perhatikan !
Amati dan perhatikan gambar berikut ini!
B.
Penasaran ?
Tentunya kalian suka kalau teman-teman kalian adalah mereka yang
bisa mengajak kalian untuk berprestasi. Nah, sekarang coba tulis, ungkapan
dengan berbagai pertanyaan tentang hal-hal yang terjadi pada gambar disamping.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dsb.
No
|
Kata Tanya
|
Pertanyaan
|
1
|
Apakah
|
Apakah persahabatan itu?
|
2
|
Mengapa
|
Mengapa persahabatan perlu dilakukan oleh manusia? Apakah
sisi-sisi manfaatnya?
|
C.
Buka Cakrawalamu !
Untuk menambah wawasan kalian mari kita membaca materi berikut !
Adab bergaul dengan Saudara dan Teman
ٱلۡأَخِلَّآءُ
يَوۡمَئِذِۢ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ ٦٧
Artinya : “Teman-teman karib
pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertaqwa”.
(QS Azzukhruf:67)
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai-pandai memilih
teman bergaul dalam kehidupan di dunia
di mana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik dan
buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita
terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk menyeret
kita ke Neraka, Lihat Sabda Rasulullah.
Artinya: Dari Abu Hurairah
bahwa Nabi Saw bersabda: “Seseorang itu (sangat) tergantung dengan agama
temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu) melihat siapa yang menjadi
temannya”.
Dari pembukaan diatas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar
harus kita perhatikan adalah sebagai berikut :
1.
Memilih
teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2.
Hal
ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw, bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat
istiadat, budaya dan perilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said
al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw, bersabda: “Janganlah kalian
berkawin kecuali dengan seseoran mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu
kecuali orang yang bertaqwa.”
Larangan pertemanan ini mencakup larangan bersahabat dengan pelaku
dosa besar dan orang yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang
Allah haramkan. Kepada Allah saja dia berani maksiat dan melawan apalagikepada
makhluk. Kepada Allah saja yang memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia
ingkar apalagi kepada manusia, kepada Allah saja tidak amanah apalagi kepada
teman-temannya. Berteman dengan mereka akan mendatangkan kemadharatan pada
agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan orang-orang kafir dan
munafik, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan mereka dalam
rangka amal ma’ruf nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amal ma’ruf
serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan
tetapi jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya
adalah lebih baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
Artinya:
“Jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa.”
Al Khatabi berkata, “Larangan ini berlaku pada makanan undangan,
bukan makanan kebutuhan, karena Allah berfirman:
وَيُطۡعِمُونَ
ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينٗا وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا ٨
Artinya: “Dan mereka memberi
makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang
ditawan.” (QS. Al insaan:8)
Dari firman tersebut membantu manusia yang tertawan oleh kita dari
segi makanan pokoknya dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga
non muslim yang kekurangan bahan pokok demi kemanusiaan harus kita bantu,
bahkan harus menunjukkan bahwa kita ini berdakwah ikhlas kepada sesame makhluk
dan mencotoh Rasulullah Saw. Sebagai rahmatan lil ‘alamiin.
Adapun hadist yang lain mempertegas lagi adalah sebagai berikut:
Artinya: Rasulullah Saw
bersabda, “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk bagaikan
penjual mimyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu
akan menghadirkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan
bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau akan
mendapatkan bau tidak sedapnya.”
Jelaslah kehati-hatian kita memilih sebuah komunitas pergaulan
sangat diperlukan bukan hanya mengatakan saya fleksibel bergaul dengan siapa
saja, tetapi berlaku cerdaslah untuk kepentingan diri kita sendiri agar dunia
dan akhirat berhasil
Bahkan factor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman
yang menjadi teman pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda
dengan teman-temannya.
Artinnya: “Jauhilah olehmu si cantik yang beracun!” Lalu seorang sahabat
bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?” Rasulullah
saw. Menjawab: “Perempuan yang cantik, tetapi hidup dan bergaul dengan temannya
dalam lingkungan yang jahat.” (H.R. Daruqutni)
Dari hadist tersebut bisa kita simpulkan bahwa lingkungan yang
tidak baik, besar kemungkinan dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku
yang bertentangan dengan syariat islam. Lingkungan masyarakat yang mempunyai
tradisi berjadi, membuka praktik pelacuran, gemar minuman keras, dan melakukan
maksiat-maksiat lainnya, merupakan contoh lingkungan yang tidak baik.
D.
Rangkuman
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai-pandai memilih
teman bergaul dalam kehidupan didunia dimana hidup tak terulang dan hanya
sekali, karena pengaruh baik dan buruk tergantung dari teman-teman dan
sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan
baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik bisa menghasilkan
syurga tetapi bergaul dengan yang buruk bisa menyeret kita ke neraka. Na’udzubillahi min dzalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar